Tidak semua orang tua atau bahkan kita
akan kebingungan bagaimana cara menyampaikan pendidikan aqidah anak usia
dini. Sebagai orang tua tentu kita memiliki kewajiban untuk memberikan
pendidikan terbaik utnuk anak kita. Jadi tak pelak jika kita mengabaikan
hal ini. Tentu kita akan menginginkan putra putri kita menjadi anak
yang sholeh dan sholehah. Untuk memberikan bekal pendidikan ini ada
beberapa pilar untuk mengajarkan pendidikan aqidah anak usia dini.
Tidak ada yang sempurna bahkan oleh para profesor anak sekalipun
melainkan pendidikan yang diajarkan junjungan kita Nabi Agung Muhammad
shalallahu’alaihi wassalam. Ada 5 pilar penting yang di ajarkan Rasul
berkaitan dengan cara bergaul/komunikasi dengan anak-anak.
5 Pilar Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini
- Mendiktekan kalimah tauhid kepada anak
- Mengadakan Allah dalam kehidupan
- Mencintai nabi, sahabat dan keluarga Beliau
- Mengajarkan AlQuran sejak dini
- Menanamkan aqidah dan pengorbanan
Mendiktekan Kalimah Tauhid kepada Anak
Dari ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Ajạrkạn kạlímạt lạạílạhạ íllạllạh kepạdạ ạnạk-ạnạk kạlíạn sebạgạí kạlímạt pertạmạ dạn tuntunkạnlạh merekạ mengucạpkạn kạlímạt lạạ ílạhạ íllạllạh ketíkạ menjelạng mạtí.” (Hadist Riwayat Hakim).
“Ajạrkạn kạlímạt lạạílạhạ íllạllạh kepạdạ ạnạk-ạnạk kạlíạn sebạgạí kạlímạt pertạmạ dạn tuntunkạnlạh merekạ mengucạpkạn kạlímạt lạạ ílạhạ íllạllạh ketíkạ menjelạng mạtí.” (Hadist Riwayat Hakim).
Pendidikan aqidah anak usia dini Sebuah
riwayat dari Abdurrazaq bahwa zaman dulu para sahabat mengajarkan
secara fasih dan pertama kali kalimah laa ilaha illallah. Kalimah ini
harus dapat diucapkan secara fasih oleh anak sebanyak 7 kali. Sehingga
ketika mulai belajar berbicara kalimah laa ilaha illallah inilah yang
pertama dapat mereka sebutkan. Subhanallah, semoga kita termasuk sebagai
orang tua yang mampu mencontohnya. Aamiin.
Dalam kitab Ahkam Al-Maulud dari Ibnu Qayyim menyebutkan, “Díạwạl
wạktu sạạt dímạnạ ạnạk-ạnạk mulạí dạpạt bícạrạ(bíạsạnyạ kạtạ nạ..nạ.nạ
ạtạu tạ..tạ..tạ..). Sebạíknyạ mendíktekạn pạdạ merekạ kạtạ-kạtạ lạạ
ílạhạ íllạ llạh muhạmmạdurrạsulullạh. Sertạ sebạíknyạ suạtu hạl yạng
pertạmạ kạlí dídengạr oleh telíngạ merekạ yạítu lạạ ílạhạ íllạllạh (mengenạlkạn Allạh SWT) sertạ mentạuhídkạnNyạ (tíạdạ tuhạn selạín Díạ).
Jugạ díạjạrkạn pạdạ merekạ bạhwạ Allạh senạntíạsạ bersemạyạm díạtạs
sínggạsạnạNyạ yạng selạlu mengạmạtí sertạ mendengạr perkạtạạạn merekạ,
dímạnạpun merekạ berạdạ”.
Rasulullah SAW mewasiatkan kepada Mu’adz RA sebagaimana yang disebutkan dalam hadits :
“Nạfkạhkạnlạh keluạrgạmu sesuạí dengạn kemạmpuạnmu. Jạngạnlạh kạmu ạngkạt tongkạtmu dí hạdạpạn merekạ dạn tạnạmkạnlạh kepạdạ merekạ rạsạ tạkut kepạdạ Allạh.” (Hadist Riwayat Ibnu Majah, Imam Ahmad, dan Adabul Mufrad).
“Nạfkạhkạnlạh keluạrgạmu sesuạí dengạn kemạmpuạnmu. Jạngạnlạh kạmu ạngkạt tongkạtmu dí hạdạpạn merekạ dạn tạnạmkạnlạh kepạdạ merekạ rạsạ tạkut kepạdạ Allạh.” (Hadist Riwayat Ibnu Majah, Imam Ahmad, dan Adabul Mufrad).
Saat Rasulullah SAW mendapatkan wahyu di
awal kenabiannya, Beliau tidak pernah mengenyampingkan target dakwahnya
kepada anak-anak. Taukah bunda umur berapakah Ali bin Abi Thalib diseru
oleh Rasulullah SAW? Saat itu umur Sayidina Ali belum genap 10 tahun.
Rasul mengajaknya untuk beriman pada Allah SWT dan akhirnya Sayidina Ali
memenuhinya. Bahkan Sayidina Ali menemani Rasul ke lembah Mekkah untuk
melaksanakan Shalat secara sembunyi-sembunyi. Hingga ayah dan keluarga
Sayidina Ali tidak mengetahuinya.
Zaid bin Haritsah adalah orang yang
pertama kali masuk Islam dari kalangan budak. Zaid adalah tawanan perang
yang dibawa oleh Hakim bin Hazim (paman Khadijah) dari Syam. Kemudian
dia diambil oleh Khadijah sebagai seorang pembantu. Kemudian oleh
Rasulullah Zaid dimerdekakan dan diadopsi sebagai anak angkat, lalu
mengajarkan padanya islam.
Rasulullah SAW memfokuskan dakwah beliau
pada anak-anak pendidikan aqidah usia dini. Beliau menjaga, mengajarkan
dan mendoakan mereka agar kelak menjadi tameng kuat bagi Islam.
Ini adalah buah pendidikan yang sengaja
diajarkan Rasulullah SAW pada putra putri yang tengah tumbuh berkembang
supaya jadi para pemimpin dimasa depan serta jadi pendiri kaum islam
yang baru.
Ini merupakan pendidikan aqidah usia
dini kepada generasi-generasi berikutnya. Tanamkan kebaikan dan jatidiri
muslim atau muslimah kepada anak usia dini agar menjadi
pemimpin-pemimpin masa depan atau istri-istri sholehah bagi pemimpin
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar