Kamis, 30 Mei 2013

Pidato (Hidup Hanya Sekali)

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
alhamdulilahi robbil 'alamin, ashsholatu ala rosulihilkarim
amma ba'du


Pertama tama marilah kita senantiasa mencurahkan puja-puji serta rasa syukur kita kehadirat Alloh swt, yang telah mencurahkan segala nikmatnya kepada kita semua. Terutama nikmat iman dan Islam. Dan mudah-mudahan kita semua menjadi dan termasuk dari golongan orang-orang yang pandai dalam bersyukur  kepada Alloh swt.
Sholawat beriring salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda kita Rosulullah Muhammad saw, yang menjadi sebaik-baik suri tauladan bagi umatnya. Dan mudah-mudahan kita semua termasuk umat yang akan mendapat syafa’at beliau di hari akhir nanti. Amiin…


pada pagi hari ini izinkanlah SAYA menyampaikan pidato singkat saya  yang berjudul
 Hidup yang bermamfaat.
Kita semua mengerti bahwa kehidupan di dunia ini adalah desa tempat berlalu dan akhirat adalah desa tempat tinggal yang abadi.
Oleh karena itu marilah kita selalu beramal yang shaleh agar kita bisa memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
اغتنم خمسا قبل خمس: شبابك قبل هرمك، وصحتك قبل سقمك، وغناك قبل فقرك، وفراغك قبل شغلك، وحياتك قبل موتك.
Artinya:
Gunakanlah lima kesempatan sebelum datang lima perkara, yaitu: masa mudamu sebelum masa tuamu; masa sehatmu sebelum sakitmu dan masa kecukupanmu sebelum fakirmu, masa kosongmu sebelum sibukmu dan masa hidupmu sebelum matimu.

Teman-teman dan hadirin yang berbahagia
Setiap masa di dunia ini pasti habis dan berakhir. Dan setiap yang hidup di dunia ini pasti akan hancur dan segala sesuatu selain Allah akan musnah pula, demikian juga semua kenikmatan di dunia ini akan mampus dan hangus.
Apakah semua orang dari kita ini tidak berfikir tentang keadaannya? Dan mengingat akan tempat kembalinya dan perpindahannya? Dengan begitu barangkali kita akan segera kembali kepada Allah. Lalu kita akan berusaha untuk memperbaharui semangat kita bertaubat kepada Allah, yang dengan taubat itu Allah akan menghapus dosa yang telah kita lakukan.

Teman-teman dan hadirin yang berbahagia
Banyak sekali orang yang sudah lupa akan kematiannya! Berjalan melagak dengan pakaian kesehatannya! Bersuka ria dengan kenikmatan afiatnya! Merasa bangga dengan ketegaran dan kemudahannya, tiada terlintas sedikitpun adanya kelemahan dan tiada terbayang sedikitpun kematian akan menimpa dirinya.

Banyak dan banyak sekali orang yang telah tergelincir kakinya tanpa didahului rasa sakit dan penyakit. Kematian datang kepadanya dengan secara mendadak, seperti mendadaknya hewan buas menerkam mangsanya. Kematian merenggutnya tanpa penundaan atau pengunduran. Itulah yang telah difirmankan oleh Allah dalam Qur’an surat Qaaf ayat 19
وجاءت سكرة الموت بالحق ذلك ما كنت منه تحيد.
Artinya:
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya, itulah yang kamu selalu lari daripadanya.
Apabila ia dari golongan orang-orang yang beriman dan taat, maka kematian adalah merupakan peristirahatan dari desa yang penuh kesusahan, kepayahan dan kesulitan menuju ke desa tempat tinggal yang sebenar-benarnya.
Dan apabila ia dari golongan orang-orang musyrik dan durhaka, maka kematian merupakan jampi-jampi kesedihan dan penyiksaan serta awal dari penderitaan dan penyiksaan yang sebenar-benarnya yang tidak akan ada akhirnya.
Kita sering menyaksikan orang-orang yang telah berangkat menuju desa akhirat dan sering pula melihat sebab-sebab kematian yang bermacam-macam, akan tetapi kita sendiri lupa dan lalai dari tujuan kita hidup di dunia ini.

Oleh karena itu, marilah kita sama-sama bertaqwalah kepada Allah, dan kembali kepada jalannya, sepanjang kita masih berada dalam masa-masa yang memungkinkan. Allah adalah Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya. Dia suka taubat hamba-hamba pilihan-Nya dan menerimanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar